7 Top Kebohongan Paling Mainstream

Wajah manusia tak bisa sepenuhnya diandalkan untuk membaca kepribadian atau bagaimana perasaannya. Apakah suasana hatinya lagi baik? Apakah suasana hatinya lagi buruk? Apakah orang yang tersenyum selalu dalam keadaan bahagia? Tidak juga. Saat seseorang tersenyum, tak berarti ia baik-baik saja. 
Kagerou Project, Shuuya Kano, Sumber: www.zerochan.net

Wajah manusia mirip topeng, menyembunyikan "wajah" sebenarnya. Wajah saja bisa menipu, apalagi kata. Pernah dengar kan kebohongan-kebohongan yang populer? Berikut ini merupakan kebohongan-kebohongan yang seringkali terucap 

1. Saya Baik-Baik Saja (I'm Fine)

90% orang di dunia menggunakan kalimat ini untuk meyakinkan lawan bicaranya bahwa ia baik-baik saja padahal sebenarnya tidak. Kalimat ini sudah populer dan dikenal sebagai salah satu kebohongan putih (white lie) yang sangat mainstream. Jika orang yang kau sayangi mengucapkan ini, entah keluarga atau teman, sebaiknya anda tetap berada di sebelahnya dan mengatakan bahwa ia sejujurnya tidak baik-baik saja.

Kalimat "saya baik-baik saja" ini kini digunakan tidak sesuai dengan makna sebenarnya. Kalimat yang digunakan untuk menyatakan keadaan yang baik sudah mencerminkan kebalikannya. Di belakang kalimat "aku baik-baik saja", tersembunyilah makna "Aku tidak dalam keadaan baik-baik saja". Bahkan makna yang tersembunyi bisa saja lebih dari itu. Seperti:

  • "Aku depresi"
  • "Aku sedih"
  • "Aku kesepian"
  • "Aku terganggu"
  • "Aku paranoid"
  • "Aku sakit hati"
  • "Aku dikhianati"
  • "Aku ditipu"
  • "Aku lelah"
  • "Aku menyerah"
  • "Pengen bunuh diri"
  • "Aku bersalah"
  • "Aku merasa tak berguna"
  • "Harapanku jatuh"
  • "Aku tak dihargai"
  • dsb


2. Aku Tak Tahu (I Don't Know)

Ini adalah salah satu tipuan yang dilontarkan orang-orang yang tak ingin menjadi saksi, pengen terhindar dari masalah atau "bomat" (bodoh amat) dengan lingkungan sekitarnya. Orang yang sering mengatakan ini bukannya bodoh. Justru, melalui kata "aku tak tahu" tersembunyi pengetahuan yang tak diketahui orang sekitarnya. Banyak sekali makna yang bisa saja tersirat seperti:
  • "Aku tahu kok kamu nipu aku"
  • "Aku tahu kamu benci aku"
  • "Pergi sana, aku tak mau bicara sama kamu"
  • dsb


3. Aku Tak Peduli (I Don't Care)

Oke, orang-orang yang judes umumnya mengatakan kalimat ini. Kenapa? Untuk menyembunyikan sisi baik dari dirinya. Dia juga tak mau orang khawatir dengan perasaannya. Makanya ia sembunyikan dengan kata-kata yang dingin seperti "aku tak peduli". Tanpa diketahui banyak orang, ia telah mengelabui banyak orang bahwa ia orang yang benar-benar judes. Di belakang kata "aku tak peduli", tersembunyilah beragam emosi dalam batin.

4. Main-Main Saja (Just Kidding)

Kebanyakan sih orang yang ngomong ini maksudnya beneran. Tapi gak semua, ada orang tertentu yang sinis dan manis. Tipe orang beginilah yang suka mengatakan "main-main saja" atau "just kidding" untuk ucapan kasar yang ia lontarkan. Biasanya ia mengucapkan sesuatu yang menyindir, menyakiti hati dan kemudian diakhiri dengan "just kidding". Padahal, ia sedang bermaksud betulan.

Contoh ceritanya begini, "A" suka menunjukan bahwa barangnya bagus sedangkan si "B" punya cepat rusak. Si "B" akhirnya marah namun ia berkata kepada si "A" : "Iya,deh. Kamu tuh yang semua,semuanya paling bagus, gak usah begitu deh. Hahahaha, just kidding." 

Nah, kelihatan kan? Dia lagi tutup ucapan sinisnya dengan tipuan "main-main saja" atau "just kidding". Secara gak langsung, ia masih sedikit menjaga perasaan si "A".  Kalo orang sudah ngomong "just kidding" sampe banyak dan mencurigakan, mending kamu instropeksi diri deh.

5. Aku cuma berpikir.. (I'm Just Wondering)

Oke, letak kebohongannya adalah kata "cuma". Kadang saja, orang terlalu gak peka kalo kalimat ini mengartikan bahwa "sangat" berpikir. Entah karena khawatir, paranoid, putus asa, dsb. Di belakang kalimat "aku cuma berpikir", tersiratlah kalimat "aku curiga" yang amat mendalam.

6. Tinggalkan aku sendiri (leave me alone)

Wow,wow. Entah sahabat, pacar, atau keluarga harus tahu. Saat orang terdekat sudah mulai mengatakan ini, dia mencoba untuk berkata "jika kau cukup peka, datang hibur dan temani aku". Dia mengusir untuk sekedar mengetahui apakah anda cukup tulus dan setia untuk menemaninya.

7. Saya Bisa (I Can)

Wahaha, ini mah tipuan umum para siswa-siswi di sekolah. Tapi, ini gak hanya digunakan dalam kehidupan sekolah saja sih. Kalimat ini bisa saja bohong, bisa saja tidak. Kebanyakan, siswa-siswi yang takut guru mapelnya akan menjawab kalimat ini karena ketidakberaniannya. Jadinya, saat mengerjakan soal, siswa-siswi hanya bisa melongo. Ingat ya, malu bertanya, sesat di jalan.

Komentar

Postingan Populer