Satu Jiwa Telah Pergi
Pagi yang cerah tampak suram
Senyum ceria nampaknya seram
Mata sayu ini menatap
Batin hanya mampu meratap
Penyesalan membiru dalam hati
Jiwa raga serasa mati
Mencoba meraih hal mustahil
Apa boleh buat, nihil
Menangis, meringis, mengiris
Nadi menderaskan tinta merah
Sang penyendiri tersenyum sinis
Dengan hidup ia gerah
Yang tersisa hanya kegagalan
Sungguh suatu kefatalan
Perban yang menutupi nadi
Aliran darah dan nafas terhenti
Peti menutupi hayat
Dan jiwa yang tersayat
Sampai tubuh telah beku
Hingga akhir tiada yang merindu
Sekali lagi, satu jiwa telah pergi
Komentar
Posting Komentar