Protagonis & Tritagonis Yang Berubah

Sumber : Gambar Sendiri






Inilah kisahmu, wahai protagonis
Kutahu, kusadari, kaulah si protagonis
Ah, tak apa-apa, protagonis
Biarlah kau protagonis
Asal aku jadi tritagonis

Waktu banyak berlalu, protagonis
Semakin banyak jumlah tritagonis
Kau berhenti memandangku, dasar sadis
Ah, hatiku muak menangis
Kau tak lagi peduli, bukan?

Sungguh, hati ini teriris
Kumulai berkata-kata dengan sinis
Kau, aku, mereka, hubungan ini realistis
Kesempatan kuberucap sebenarnya semakin menipis 
Kau mengabaikan aku, rekan?

Inilah diriku yang pesimis
Inilah aku yang penuh tangis
Namun kututupi wajahku yang meringis
Di belakang kegelapan, kumerencanakan

Ah, aku tak punya tempat lagi sebagai tritagonis
Daripada ku tak diperhatikanmu, protagonis
Kuputuskan untuk berubah saja, manis
Bagaimana jika aku menjadi si antagonis?
Kutahu kisah kita merupakan kisah tragis
Benar kan?

Kuminta, bencilah aku
Biarkan benci membuatmu sadar akan aku
Walau harus kuangkat pedang ini ke arahmu
Yang penting kau tetap memperhatikanku

Dulu sahabat, sekarang kami musuh
Kini, komunikasi antara kita setara dengan rusuh
Sekarang kami musuh, dulu kami sahabat
Dahulu bersama dalam satu hasrat

Hubungan antar kita membuatku meratap
Apakah ini sebuah kesalahan?
Akulah antagonis yang juga korban
Ya, seorang korban yang kisahnya tak terungkap

Komentar

Postingan Populer