Kau dan Aku
Menyusuri hal menganggu disebut jalan
Kuterus berjalan, berjalan dan berjalan
Kubelok ke kiri dan lalu ke kanan
Tanpa tujuan ku disambut rembulan
Dalam sebuah aula sepi terdengar suatu hentakan
Tak terlihat oleh kedua mataku sebab ditutup kegelapan
Pikiranku dikaburkan oleh pemikiran spekulan
Tatapan kian menajam, dimulai sebuah pertemuan
Tanpa kata, tanpa kontak fisik, kita hanya bertatapan
Sebuah kekesalan yang tak tergambarkan
Terhadap satu sama lain kami arahkan
Sebuah pelatuk simbol kemurkaan
Apakah yang kini aku rasakan?
Apakah benci atau kerinduan?
Apakah sama yang kau rasakan?
Waktu berjalan begitu pelan..
Inilah diriku, terlanda sindrom kebencian
Sebuah propaganda terkirimkan
Ideologi kami sebagai "sahabat" tak lagi sejalan
Biarkan semuanya hanyut dalam kenangan
Kuterus berjalan, berjalan dan berjalan
Kubelok ke kiri dan lalu ke kanan
Tanpa tujuan ku disambut rembulan
Dalam sebuah aula sepi terdengar suatu hentakan
Tak terlihat oleh kedua mataku sebab ditutup kegelapan
Pikiranku dikaburkan oleh pemikiran spekulan
Tatapan kian menajam, dimulai sebuah pertemuan
Tanpa kata, tanpa kontak fisik, kita hanya bertatapan
Sebuah kekesalan yang tak tergambarkan
Terhadap satu sama lain kami arahkan
Sebuah pelatuk simbol kemurkaan
Apakah yang kini aku rasakan?
Apakah benci atau kerinduan?
Apakah sama yang kau rasakan?
Waktu berjalan begitu pelan..
Inilah diriku, terlanda sindrom kebencian
Sebuah propaganda terkirimkan
Ideologi kami sebagai "sahabat" tak lagi sejalan
Biarkan semuanya hanyut dalam kenangan
Sumber : Gambar Sendiri | Ilustrasi Oleh : Vero Rose |
Komentar
Posting Komentar