Puisi Benci
Sembari lagu tatkala berduyun
Wajah kemilau buat tertegun
Bibirnya tipis nan bersolek
Pandangan kedua matanya jelek
Jemari menopang dagu puteri
Batin menyeruak rasa iri
Tawa sarkasme mengintimidasi
Kutersenyum menatap wajah basi
Jangan harap kebaikan hati
Bilalah dirimu t'lah membelah hati
Hadiah yang sungguh dan tulus
Hancur dalam bisikan halus
Kedua tangan berjabat
Keduanya terikat kontrak bejat
Bencimu sepenuh hayat
Mungkin demikian hingga jadi mayat
Serigala berbulu domba
Berperilaku bak didamba
Berenang di dalam hati
Sebuah puisi benci
Wajah kemilau buat tertegun
Bibirnya tipis nan bersolek
Pandangan kedua matanya jelek
Jemari menopang dagu puteri
Batin menyeruak rasa iri
Tawa sarkasme mengintimidasi
Kutersenyum menatap wajah basi
Jangan harap kebaikan hati
Bilalah dirimu t'lah membelah hati
Hadiah yang sungguh dan tulus
Hancur dalam bisikan halus
Kedua tangan berjabat
Keduanya terikat kontrak bejat
Bencimu sepenuh hayat
Mungkin demikian hingga jadi mayat
Serigala berbulu domba
Berperilaku bak didamba
Berenang di dalam hati
Sebuah puisi benci
Komentar
Posting Komentar