Perubahan
Beda sekarang, beda dulu. Semuanya berubah seiring waktu berjalan. Perubahan itu bisa dipandang buruk tapi bisa juga dipandang sebagai arah positif. Perubahan adalah hal yang sangat biasa. Namun, Kadang perubahan itu membahagiakan tapi kadang juga sangat menghancurkan hati karena perubahan ini menjurus ke arah yang negatif. Dunia saja terus berubah apalagi manusia yang tinggal di dalamnya.
Tak perlu kita pandang jauh-jauh. Kita saja kalau bertambah umur, pasti ada saja yang berubah. Bagi yang dulu suka gaun-gaun puteri, pasti ada yang sudah tidak suka memakai gaun-gaun seperti itu. Laki-laki yang suka meniru aksi power rangers pasti sudah malu atau ogah kalau disuruh berbuat gaya demikian karena memalukan dan keanak-anakan sekali menurut mereka. Mungkin, anak yang dulu rajin sekolah, sekarang sudah menjadi anak yang malas sekolah, suka bolos atau sangat menanti tanggal merah dan classmeeting. Begitulah perubahan seorang anak.
Tak hanya seorang anak, bahkan perilaku teman sebaya pun juga berubah. Entah menjadi baik atau buruk. Kalau sebagai teman terutama sahabat karib, pasti turut senang apabila teman anda berubah ke arah positif. Walau begitu, kadang-kadang teman baik itu merindukan sifat buruk itu. Pasti teman itu agak ganjil dan bahkan rindu dengan perilaku buruk itu. Contoh saja dulu "A" suka memanggil "B" dengan sebutan berupa makian. Namun perlahan si "B" ini berhenti memanggil "A" dengan makian. Nah, karena "A" sudah terbiasa dipanggil dengan makian, ia sudah tak biasa dipanggil dengan normal. Apalagi kalo si "B" ini hanya memanggil sahabat karibnya dengan makian. "A" hanya bisa merindu kebiasaan buruk si "B" yakni memaki.
Sekarang, bagaimana kalau sahabat yang berubah menjadi buruk? Lebih sakit hati lagi kalo dia tinggalin anda saat dia mendapatkan teman baru. Rasanya seolah-olah kita sebagai temannya tidak pernah ada. Pengen maki tapi tak juga. Greget banget dengan perasaan kayak gitu. Dia berubah sejak ketemu teman baru. Gak mungkin ia kembali seperti dulu. Semuanya berubah. Tapi, kadang saja, dia gak berubah. Mungkin saja itulah dirinya yang asli. Mungkin saja dia bukan seorang yang setia sehingga ia meninggalkan anda karena "bosan". Lebih "mentereng" lagi kalo misalkan ia ada semacam "nilai lebih". Contohnya saja apabila ceritanya begini, anda hobi menggambar, terus mempunyai hobi yang sama pula. Akhirnya, "Sahabat" anda ini uda agak "nempel" dengan anda. Namun, apabila ia berpisah kelas atau sekolah dengan anda, ia tidak menganggap anda ada atau pernah ada. Apalagi kalo dia ketemu orang lain yang lebih hebat dan lebih mendalami hobi yang ia sukai.
Memang, perubahan seperti ini adalah hal yang sangat biasa. Kadang saja, karena kita sudah berharap banyak, maka datanglah pula rasa kecewa yang banyak. Orang berubah. Itu fakta yang susah dipungkiri. Masa lampau takkan kembali. Waktu terus berjalan dan berjalan. Kami pun tidak boleh "tertinggal" di masa lalu. Kadang perubahan ini memang terpaksa. Hidup ini memang berubah dan harus dijalani. Maka, jalani hidup dengan baik walaupun memang banyak perubahan yang menyakitkan. Walau ada banyak kepahitan, kemanisan yang banyak juga akan datang pada waktunya. YOLO, readers. You Only Live Once.
Komentar
Posting Komentar