Roda Waktu Yang Kejam

Menapak reruntuhan masa lampau
Berapa lama kita merantau?
Waktu ribut tak henti meracau
Fragmen memori kian mengacau

Jeritan tanpa suara menyeruak
Dunia ini bikin muak
Tawa miris dilakoni
Kubertanya siapakah aku ini

Cahaya hangat melelehkan kebekuan
Senyummu nan tak terlupakan
Rangkulanmu meredam amarah
Walau tubuh tak mengalirkan darah

Senyummu yang begitu tulus
Telah mengajariku beribu hal
Dengan jemarimu nan halus
Tak terlupakan pelajaran nan mahal

Sakit pedih menancap abadi
Perasaan nan begitu mengelabui
Secara konstan menghantui
Kuharap semua hanya ilusi

Ah, senyummu begitu murni
Tak disangka bersinar 'tuk terakhir kalinya
Kebekuanmu menunjuk kematian insani
Kau bagai jam rusak akhirnya

Kupegang jemarimu nan kini dingin
Air mata berlinang di bawah beringin
Kuharap waktu segera berhenti
Memanggil namamu tak lagi berarti

Aku ingin waktu terus beku
Biarkan aku terus bersamamu
Jangan kau tinggalkan aku
Harta batiniahku hanyalah kamu

Kisah kami t'lah usai
Waktumu telah selesai
Kedua matamu kini terpejam
Tak kusangka, roda waktu yang kejam


Komentar

Postingan Populer