Competition At UKiP! Part 2

        Siang penuh ironi dan setengah peluang. Di samping kiri langit terlihat awan hitam yang kian melayang, sedangkan di samping kanan tampaklah cahaya matahari yang bersinar terik. Suhu panas mendominasi lokasi perlombaan berbanding lurus dengan suara sound system yang menggelegar di lapangan tengah UKiP.

Meja English Quiz Tersusun Di Depan

        Sang MC pun mulai memanggil setiap perwakilan sekolah untuk mengambil nomor undian. Jumlah sekolah yang berpartisipasi dalam lomba ini sama dengan jumlah partisipan dalam lomba English Speech yakni tiga belas sekolah. Yoshua pun mewakili SMAGUST untuk mengambil undian. Ia mengambil secarik kertas dan dengan segera ia melangkahkan kakinya ke arah kami. Nomor lima. Undian kami nomor lima.

        Tak menunggu terlalu lama, sang MC mulai berbicara dan menginformasikan bahwa kelompok dengan nomor undian 1-4 masuk ke sesi pertama, kelompok dengan nomor undian 5-8 masuk ke sesi kedua, sedangkan kelompok dengan nomor undian 9-13 masuk ke sesi terakhir. Secara otomatis, SMAGUST masuk di sesi kedua.

        Akhirnya, kelompok yang tergabung dalam sesi pertama maju ke meja-meja yang disiapkan penyelenggara lomba. Bunyi "Teeet..! Teet..!" terdengar dari setiap meja di depan gedung utama. Sebelum perlombaan dimulai, masing-masing sekolah membawakan yel-yel untuk menyemangati peserta english quiz yang kelak tampil.

        Setelah yel-yel selesai, soal-soal mulai dibacakan walau diawali dengan peringatan yang diulang-ulang berkali-kali hingga bosan. Semuanya diawali dengan pertanyaan wajib. Yang bikin aku heran, ada muncul pertanyaan "who is the inventor of steam machine?" yang bahasa Indonesianya adalah "Siapa penemu mesin uap?". Bukan pertanyaannya yang bikin heran. Tapi, option-nya yang bikin heran. Kalo gak salah, option-nya itu:

A. James Watt

B. Aristoteles

C. Jimmy Neutron (?!)

"Jimmy Neutron?????" tanyaku di benakku. Yang benar saja. Masa ada yang mau jawab Jimmy Neutron. Ayolah, dia karakter fiksi, film masa kecil banyak orang dan dia memang FIKSI. Aku kalo jadi kelompok yang menerima pertanyaan, aku gak bakalan jawab itu karena dia karakter fiksi. Itu jawaban yang sudah pasti salah. Logikanya, aku bakalan jawab James Watt karena Aristoteles kayaknya ketuaan baru Jimmy Neutron itu karakter fiksi. Ya, normalnya orang jawabnya itu antara James Watt atau Aristoteles aja deh.

        Kelompok yang mendapatkan pertanyaan itu pun berdiskusi. Sang juru bicara menatap kedua temannya dan mengangguk. Kelihatannya sangat kompak dan profesional. Eh, bukannya jawab James Watt, malah dijawab Jimmy Neutron! Oh, ampun. Yang benar saja. Mrs.Yuni saja terheran-heran mendengar hal itu. Jawabannya sungguh epic.

        Selain itu, ada juga kelompok yang sangat lama menjawab. Dia mendapatkan soal yang berbunyi "three times three is?". Option-nya normal kok. Option-nya itu:

A. Nine (9)

B. Thirty six (36)

C. Fourty nine (49)

Kelompok itu berdiskusi hampir sekitar dua menit lamanya. Akhirnya sang juru bicara terlihat yakin setelah berdiskusi dengan kedua temannya. Ia pun mengangkat microphone yang di tangan kanannya dan menjawab "thirty six". Aku heran sekali bisa ada soal seperti itu untuk lomba jenjang SMA.

Grup Yel-Yel SMAGUST dari XI IPA 1

        Seusai sesi pertama, dimulailah sesi kedua. Aku, Yoshua dan Ariel pun melangkahkan kaki ke arah meja yang disediakan di depan. Lomba telah dimulai. Game start! Semuanya telah dimulai. Kami mengetes apakah tombol kami dapat berbunyi. Ya, seperti sesi sebelumnya. Grup yel-yel dari XI IPA 1 maju ke depan untuk menyemangati kami. Kompak. Sangat kompak, sangat ramai hingga aku pun turut tersenyum melihat aksi mereka.

Aksi Terakhir Grup Yel-Yel

        Setelah itu, kami menjawab satu soal dengan salah dari lima soal wajib. Poin empat ratus masuk ke tim kita. Kerja sama kami dikatakan lancar. Padahal, kita tidak latihan sebelumnya. Entah bagaimana, ini adalah kerja kelompok yang paling kompak dan yang pernah aku punya.

        Kami mendengar pertanyaan wajib yang dilontarkan kepada kelompok di samping kami. Pertanyaannya berbunyi "Who is the inventor of radio?". Option yang diberikan sekali lagi aneh. Option-nya meliputi:

A. James Watt

B. Guglielmo Marconi

C. Jimmy Neutron (?!?!)

Oh, ampun. Jimmy Neutron lagi? Epic, yes. Mereka jawab Jimmy. X_X

Jimmy Neutron? Are you kidding me?
Sumber: www.nick.com

        Abaikan Jimmy itu. Pada babak pertama, SMAGUST memegang skor tertinggi dari semua tim dari tiga belas sekolah. Enam tim berhasil masuk ke babak semi final. Tujuh tim telah gugur di babak pertama. Syukur, syukur sekali kami berhasil melewati babak itu.

        Suara MC mulai terdengar lagi. Dia meminta perwakilan masing-masing sekolah untuk mengambil nomor undian. Mrs.Yuni menyuruhku untuk mengambil nomor undian untuk babak semi-final. Aku pun bangkit berdiri dari kursi merah yang kutempati. Kumelangkahkan kakiku menuju tenda di mana para juri berada. Aku bingung mau ambil kertas yang mana. Jadi aku pake jurus C3 (Cap Cip Cup) saja. Akhirnya dapat angka enam. Kelompok yang paling terakhir.

        Tak makan waktu lama, sang MC memanggil seluruh peserta yang lolos babak pertama. Tim kami maju ke depan, ke arah meja nomor enam yang terletak paling ujung kiri. Agak gugup. Itulah perasaanku. Kurasa rekan-rekanku juga merasa demikian.

        Soal mulai dibacakan. Bukan soal normal. Soal cerita. Soal ini berisi tentang ciri umum dari komodo yang menggunakan bahasa Inggris tentunya. Saat pertanyaan mulai dibacakan, tanganku sudah terletak di atas tombol. Saat kurasa bahwa aku sudah cukup menekannya. Sayang sekali, tidak. Microphone itu terus diserahkan ke SMA lain. Kami mencoba untuk meletakan tangan dua orang di atas tombol. Oh, tidak. Tetap gagal. Kami bahkan tak berhasil menjawab satu pun soal dari lima soal yang ada. Skor nol untuk SMAGUST. Mengerikan. Ini bencana alam.

        Akhirnya kami memperbaiki hasil kami dengan menjawab soal-soal matematika dan beberapa soal sejarah. Entah soal nomor berapa, kami melakukan kecerobohan. Saat Ariel mengangkat tangan, aku malah gak menekan tombol. Mengerikan. Tapi syukur saja skor kami tetap paling tinggi. Untung, kami terselamatkan. Kami lolos babak semi-final. Tiga sekolah gugur. Tiga sekolah lolos termasuk SMAGUST.

XI IPA 1, Tim English Quiz, Pembawa Pidato & Guru Kami

        Tiba, final. Ini momen yang paling menentukan dan paling membawa pressure. Yoshua pergi mengambil undian. Dia mendapatkan nomor dua. Kami maju ke depan untuk menyelesaikan semua ini. Kami menjawab dalam jumlah yang lumayan. Tapi nyaris dikalahkan sekolah lain. Sekali lagi, kami mengadu kecepatan. Pertanyaan pun segera dibacakan. "When is the national army day?". Kepalaku sudah sumpek. Kami hampir kalah. Akhirnya kuputuskan untuk menekan tombol secepat mungkin. Sangat cepat. Paling cepat. Bodohnya, anggota kelompok kami gak ada yang tahu jawabannya. Kami pun asal jawab "1st October". Salah. Tinggal ditambah empat hari. Hiks. "5th October". Skor kita kena potong seratus deh.

Piala English Quiz Juara 2

        Kami berhasil mengejar skor dengan menjawab soal yang lain. Tapi tetap kalah. Soal dibacakan lagi. Soal matematika. Yoshua cepat-cepat mengalikan angka 37 dengan 5. Kami menjawab 185. Aneh. Disalahkan. Skor kami kena potong seratus lagi. Lagi. Ini konyol.

        Soal habis. Skor kami 300. Skor tertinggi pada babak ini 500. Kami kalah dari mereka. Aku bahkan gak tau skor kami berapa. Ariel-lah yang menghitungnya.

        Sang MC pun membacakan hasil pidato dan english quiz. Tim english quiz SMAGUST juara dua, english speech juara tiga. SMAGUST tetap memegang juara tiga pidato. Walau juara dua dan tiga, ini merupakan prestasi yang telah membawa nama SMAGUST. Go, Go, SMAGUST!