Think Before You Speak
Alkisah terdapat seorang pria yang baru datang ke kota Sorong, ia ingin mencari jalan menuju SMA Agustinus. Ia tak dapat mencari jalan yang sebenarnya. Ia pun menanyakan orang-orang yang berlalu-lalang.
"Pak, jalan ke SMAGUST lewat sana ya?" tanya pria yang kebingungan itu.
"Hmm." gumam orang yang ditanyai.
Gumam itu bermaksud sebagai jawaban "iya". Namun, hal itu tak dimengerti pria yang kebingungan itu. Ia pun memutuskan untuk menanyakan orang lain.
"Permisi, jalan ke SMAGUST lewat sini ya?" tanya pria itu.
"Yoiii.." jawab orang itu.
Makin bingung sudah pria itu. Ia tak mengerti maksud jawaban itu. Padahal, jawaban itu sekali lagi bermaksud untuk menjawab "iya". Ia memutuskan untuk menanyakan seorang lelaki muda yang sedang berjalan kaki.
"Permisi,pak. Ini jalan lewat SMAGUST ya?" tanya pria itu lagi.
"Yombex!" jawab lelaki muda itu.
Makin bingung saja pria itu. Semakin paniklah dia. Ia pun melihat seorang polisi dan segeralah ia menghampirinya.
"Pak polisi, ini jalan menuju SMAGUST ya?" tanya pria itu untuk kesekian kalinya.
"Iya. Betul,pak." jawab pak polisi itu.
Pria itu menghela nafasnya sebagai tanda kelegaan. Kebahagiaan dan kelegaan terlukis di wajahnya.
"Akhirnya, saya ketemu jawaban yang saya mengerti!" kata pria itu.
"Emangnya, kenapa, pak?" tanya pak polisi.
"Oh, begini pak. Tadi aku menanyakan orang pertama. Ia hanya bergumam. Terus, pas aku nanya orang kedua, ia menjawab yoii. Habis itu, pas aku tanya orang ketiga, ia malah menjawab yombex." jelas pria itu kepada pak polisi.
"Oooh, pak. Yang jawab hmm itu cuma lulusan SD. Yang jawab yoii itu lulusan SMP. Kalo yang jawab yombex itu lulusan SMA." jelas pak polisi itu dengan percaya diri.
"Oh, berarti bapak lulusan kuliah yah?" tanya pria itu dengan lugu.
"Hmm" jawab pak polisi.
Pria itu pun akhirnya berpikir bahwa pak polisi itu ternyata lulusan SD.
Pria itu pun akhirnya berpikir bahwa pak polisi itu ternyata lulusan SD.
Komentar
Posting Komentar